
Saat sedang stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan sehingga muncul keinginan untuk makan disaat stres/tertekan, atau disebut stress eating. Bagi sebagian orang, stress eating adalah cara terbaik untuk meredakan stress.
Meski dikenal sebagai salah satu cara menghilangkan stres, ternyata stress eating justru dapat menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya obesitas. Itulah mengapa kebiasaan ini perlu dihentikan. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Stress Eating?
Emotional eating atau stress eating adalah kecenderungan seseorang untuk mengalihkan rasa cemas, sedih, atau marah dengan makan berlebih. Keinginan untuk makan ini tidak dipicu dari rasa lapar melainkan hanya berdasarkan keinginan untuk menenangkan emosi atau sebagai hadiah bagi diri sendiri.
Stress eating tidak hanya dialami oleh seseorang dengan emosi yang negatif, tetapi bisa juga terjadi saat seseorang merasa terlalu bahagia sehingga menjadikan makanan sebagai hadiah.
Mengapa Stres dapat Memicu Keinginan Makan Berlebih?
Dalam jangka pendek, stres justru dapat membuat nafsu makan seseorang menurun. Hal ini karena struktur otak, yang disebut dengan hipotalamus memproduksi hormon penekan nafsu makan atau corticotropin releasing hormone.
https://pafikotaselatpanjang.org/
Stress eating adalah kondisi yang dapat terjadi ketika stres berlangsung dalam jangka panjang. Situasi ini membuat otak memerintahkan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon glukokortikoid yang bertugas meningkatkan nafsu makan.
Tanda-Tanda Stress Eating
Beberapa hal yang menandakan bahwa seseorang sedang dalam kondisi stress eating adalah sebagai berikut :
Menginginkan makanan tertentu yang cenderung manis atau pedas.
Selalu ingin makan meski tidak merasa lapar.
Terlalu malas untuk melakukan hal-hal lain.
Memiliki sugesti bahwa makan akan membuat perasaan dan pikiran menjadi lebih baik.
Dampak Negatif Stress Eating
Menurut penelitian, wanita cenderung beralih ke makanan saat stres. Berbeda dengan pria yang mengarah ke rokok atau alkohol. Namun, sebagian besar dari mereka tidak memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Tanpa disadari, Anda akan mengonsumsi berbagai makanan tinggi kalori dan lemak. Kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan apabila berlangsung dalam jangka panjang.
Ketika Anda kurang memperhatikan asupan makanan, maka risiko untuk mengalami obesitas, diabetes, hingga hipertensi akan semakin tinggi. Itulah mengapa kebiasaan ini perlu dikendalikan atau dihentikan.
Cara Mengatasi Stress Eating
Sebelum muncul beberapa masalah kesehatan, ada baiknya Anda menghentikan kebiasaan ini dengan menerapkan cara-cara berikut ini :
1. Memahami Penyebab Stres
Cara pertama dalam mengatasi stress eating adalah memahami penyebab stres itu sendiri. Coba cari tahu hal apa saja yang telah membuat Anda cemas.
Setelah menemukan penyebabnya, cobalah untuk mencari solusi dari kecemasan yang Anda alami. Misalnya Anda mengalami stres akibat pekerjaan, maka Anda bisa beristirahat sejenak dari pekerjaan tersbut.
Penyebab stress eating adalah stres yang berlangsung lama. Artinya, bila Anda bisa menangani stres dengan cepat, maka stress eating dapat dihindari.
2. Mencari Pengalihan Stres
Saat sedang stres, cobalah untuk mencari pengalihan yang lebih sehat. Anda dapat melakukan beberapa kegiatan yang meningkatkan mood, seperti menonton film, berbelanja, atau melakukan hobi lainnya.
Faktor lain yang dapat menyebabkan stress eating adalah rasa bosan terhadap rutinitas sehari-hari. Untuk itu, Anda dapat mencoba pengalaman baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Hal ini akan membantu mengalihkan Anda dari keinginan untuk makan.
3. Berolahraga
Olahraga tidak hanya baik bagi kesehatan, tetapi juga bisa mengatasi masalah stres. Ketika berolahraga tubuh akan menurunkan kadar hormon kortisol sekaligus melepaskan hormon endorfin yang berperan memberikan rasa bahagia. Dengan begitu, suasana hati Anda akan lebih baik tanpa harus menuruti keinginan untuk makan berlebih.
4. Selalu Sediakan Makanan Sehat
Usahakan mengonsumsi makanan sehat bergizi alih-alih mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Maka dari itu, sebaiknya selalu sediakan makanan sehat di rumah. Makanlah dengan perlahan dan porsi sedikit untuk menghindari asupan kalori yang berlebihan.
5. Meditasi
Meditasi merupakan salah satu cara efektif dalam meredakan stres. Meditasi bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan menghindari stress eating. Teknik meditasi yang dapat Anda lakukan salah satunya adalah yoga.
6. Berkonsultasi dengan Dokter
Konsultasikan dengan dokter apabila beberapa cara di atas tidak membuat Anda merasa lebih baik. Dokter dapat memberikan saran terbaik untuk mengatasi stress eating yang Anda alami.
Tips 30 Jun 2022
Yuk Pahami Fungsi Utama dari Asuransi
Tak jarang, kesadaran pentingnya memiliki asuransi masih dipandang sebelah mata. Padahal, jika tahu lebih dalam mengenai asuransi, maka manfaatnya bisa
Kesehatan 22 Nov 2024
Penyebab Kulit Terkelupas dan Cara Mengobatinya
Penyebab kulit terkelupas dan bersisik bisa beragam, begitu pula dengan cara mengatasinya. Biasanya, kulit bersisik terjadi ketika lapisan luar kulit mulai
Gaya Hidup 19 Nov 2021
Efek Positif Yang Didapatkan Dari Hipnoterapi
Mungkin anda sudah pernah mendengar tentang hipnoterapi? Belakangan ini, hipnoterapi sering dipakai sebagai terapi untuk mengubah sebuah kebiasaan atau juga
Tips 11 Jun 2025
Raih Kesuksesan dengan Tryout Online BUMN Core Values: Strategi Menjawab Soal Nilai AKHLAK
Persiapan untuk menghadapi berbagai tes seleksi, termasuk tes BUMN (Badan Usaha Milik Negara), memerlukan strategi yang tepat. Salah satu cara yang paling
Pendidikan 15 Apr 2025
Tips Lolos Tes BUMN 2026 Berdasarkan Jadwal & Tahapannya
Rekrutmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selalu menjadi salah satu momentum yang paling dinanti oleh para pencari kerja di Indonesia. Dengan proyeksi
Pendidikan 31 Jan 2024
Pendidikan Karakter di Kampus: Membentuk Etika dan Tanggung Jawab Mahasiswa
Pendidikan tinggi tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga mengenai pembentukan karakter. Pada era modern ini, kampus tidak hanya berfokus pada